MAKALAH
TEKNIK PENULISAN DAN PRESENTASI
PENGARUH GAYA GEMPA BUMI TERHADAP BANGUNAN SIPIL
DISUSUN OLEH :
IQBAL GANANG MAULANA (15.4110.4984)
PUJI RAHMADI (15.4110.5003)
PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2016-2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Semarang, September
2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................
I.1
Latar Belakang………………………………………………………………
I.2
Rumusan Masalah…………………………………………………………...
I.3
Tujuan Makalah……………………………………………………………..
I.4
Manfaat Makalah……………………………………………………………
BAB II PEMBAHSAN MASALAH…………………………………………………..
II.1
Pengertian gempa bumi dan jenis-jenis gempa bumi………………………
II.2
Persebaran gempa bumi di Indonesia………………………………………
II.3
Jenis-jenis bangunan sipil…………………………………………………..
II.4
Gaya yang terjadi pada bangunan sipil saat terjadi gempa bumi…………..
II.5
Pengaruh gaya gempa terhadap bangunan sipil…………………………….
II.6
Desain bangunan tahan gempa……………………………………………..
II.7
Contoh rumah tinggal tahan gempa………………………………………..
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………
III.1
Kesimpulan………………………………………………………………..
III.2
Saran………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sampai saat ini
bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan hidup
seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh
karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan
hidup penghuninya termasuk manusia.
Di jagat raya
ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan
mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan
dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar,
Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan
pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.
I.2 Rumusan Masalah
1.Apa pengertian gempa dan jenis-jenis gempa ?
2.Apa persebaran gempa di indonesi ?
3. Sebutkan jenis –jenis bangunan sipil ?
4.Apa pengaruh gempa terhadap bangunan sipil ?
5.Apa yang terjadi ketika gempa ?
6.Sebutkan desain bangunan tahan gempa ?
7.Sebutkan contoh bangunan tahan gempa ?
I.3 Tujuan Makalah
1.Untuk mengetahui apa itu gempa dan jenis-jenis gempa.
2.Mengetahui persebaran gempa yang ada di indonesia.
3.Mengetahui beberapa jenis bangunan sipil.
4.Mengetahui pengaruh terjadinya gempa terhadap bangunan
sipil.
5.Mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya gempa.
6.Mengetahui desain bangunan yang tahan terhadap gempa.
7.Mengetahui bangunan-bangunan yang tahan terhadap gempa.
I.4 Manfaat
Makalah
1. Memberikan
wawasan terhadap gempa bumi dan persebarannya di Indonesia.
2. Memberikan
informasi tentang bangunan sipil khususnya rumah tinggal yang aman.
3. Memberikan contoh bangunan sipil yang lebih aman dari
gaya gempa bumi
4. Mengedukasi
pembaca tentang desaim rumah tinggal yang aman dari gempa bumi.
5. Menambah
wawasan,ilmu,dan pengetahuan kepada pembaca tentang bangunan rumah tinggal yang
aman,murah,dan variatif.
BAB
II
PEMBAHASAN
MASALAH
II.1 Pengertian
Gempa Bumi dan Jenis-jenis Gempa Bumi.
A. Pengertian gempa bumi.
Pengertian gempa bumi Pengertian
gempa bumi adalah pergerakan (bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari
dasar atau dari bawah permukaan bumi. Atau definisi gempa bumi yang lebih
langkapnya yaitu getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan
(bergesernya) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau dari bawah
permukaan bumi dan bisa juga disebabkan adanya letusan gunung api.
B.Jenis-jenis gempa bumi.
Berdasarkan dari
peristiwa yang disebabkannya gempa dapat dibedakan menjadi gempa tektonik,
gempa vulkanik, gempa runtuhan atau terban dan gempa buatan.
1. Gempa bumi vulkanik
(Gunung Api).
Gempa bumi vulkanik (Gunung Api) adalah suatu
gempa bumi yang terjadi akibat adanya aktivitas magma gunung api, yang biasa
terjadi sebelum gunung tersebut meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi
maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan mengakibatkan terjadinya
gempa. Gempa bumi ini hanya terdapat di daerah gunung api yang meletus. Gempa
bumi jenis ini lebih bahaya dari gempa bumi runtuhan.
2. Gempa bumi tektonik.
Gempa bumi tektonik adalah Gempa ini disebabkan oleh adanya
aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempengan tektonik secara mendadak yang
mempunyai kekuatan dari yang kecil sampai yang sangat besar. Daerah yang sering
kali mengalami gempa jenis ini yaitu daerah pegunungan lipatan muda, adalah
daerah rangkaian mediterania dan rangkaian sirkum pasifik.
3.Gempa bumi runtuhan.
Gempa bumi runtuhan adalah
jenis gempa bumi yang biasanya terjadi pada daerah kapur atau pada daerah
pertambangan, jenis gempa ini jarang terjadi dan bahaya yang di akibatkan dari
gempa bumi runtuhan kecil, umumnya gempa runtuhan terjadi pada wilayah lokal.
4. Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah jenis gempa bumi yang disebabkan
oleh aktivitas dari manusia, misalnya seperti peledakan dinamit, nuklir ataupun
palu rasaksa yang dipukulkan ke permukaan bumi, sehingga menimbulkan goncangan.
C. Alat Pengukur Gempa Bumi.
Seismograf adalah alat
yang digunakan atau dipakai untuk mengukur kuat dan lemahnya suatu gempa bumi.
Berdasarkan arah getaran yang diukur, seismograf dibedakan menjadi 2 (dua)
macam :
·
Seismograf horisontal yaitu suatu jenis
seismograf yang mencatat kekuatan gempa ataupun getaran bumi dengan arah secara
horizontal (mendatar).
·
Seismograf vertikal yaitu jenis dari
seismograf yang mencatat getaran bumi dengan arah secara vertikal.
II.2 Persebaran Gempa
Bumi dan Gunung Api di Dunia.
Dalam aktivitas gerak lempeng tektonik, pada
tepian lempeng tersebut umumnya muncul aktivitas vulkanisme dan gempa bumi.
Benarkah dan bagaimana itu bisa terjadi?
Pada
gambar tersebut nampak bahwa setiap tepi
dari lempeng-lempeng yang bergerak adalah merupakan rangkaian gunungapi atau
juga terdapat titik-titik pusat gempa. Pola dan sebaran gunungapi serta gempa
bumi tersebut tentunya tidak terlepas dari keterkaitannya dengan proses alam
lainnya, yaitu akibat gerak mendatar lempeng-lempeng, baik secara tumbukan
(konvergen), divergen, maupun berpapasan.
Saat
ini gunungapi yang aktif di dunia berjumlah 500 sampai 600 buah yang tersebar
di tiga tempat utama, yaitu sebagai berikut:
Gambar Persebaran gunung api dan titik gempa di dunia
1.
Di sekitar
Samudera Pasifik (sekitar 62%) dengan rincian sekitar 45% tersebar dikepulauan
Pasifik Bagian Barat dan 17% di daerah pinggiran Pasifik Utara dan Pasifik
Selatan.
2.
Di
Indonesia (14%). Terletak memanjang membentuk jalur pengunungan aktif sepanjang
7.000 – 7.500 km dan lebar 50 – 200 km, mulai dari Aceh di ujung barat hingga
Halmahera di ujung timurnya.
3.
Sisanya
tersebar di busur kepulauan dan pinggiran Amerika di Pasifik. Sekitar 3%
terletak di Pasifik Tengah (Hawaii dan Samoa), 1% terdapat di pulau-pulau di
Samudera Hindia, 13% di Atlantik (Azores, Cape Verde Island, Kanada, dan
Medeira yang merupakan gunungapi bawah laut), dan 7% tersebar di Mediteran dan
Asia Kecil Utara. Sekitar 4%-nya terletak di tengah benua dan dikenal sebagai
African Rift System.
Gunung
api tersebut sebagian besar terdapat di daratan, yaitu sekitar 83%, sedangkan
sisanya tersebar sebagai gunungapi bawah laut atau dinamakan sub marine
volcano. Penyebarannya mengikuti jalur-jalur memanjang, yang diduga ada
kaitannya dengan rekahan-rekahan kulit bumi.
Jalur I merupakan jalur gunungapi yang mengikuti
jalur pegunungan lipatan di sepanjang pinggiran Pasifik, terus menyambung
melalui Pegunungan Andes, Amerika Tengah, Meksiko, Amerika Bagian Barat, dan
Kanada, Alaska, Asia, Kamchatka, Jepang, Filipina, Indonesia Timur, Kepulauan
Melanesia, dan Selandia Baru. Di sebelah barat, di sepanjang pinggiran benua
Asia dan Afrika, deretan gunungapinya mengikuti rangkaian kepulauan dan sisanya
membusur ke samudera. Batas antara rangkaian pulau-pulau tersebut dan Samudera
Pasifik masing-masing mempunyai sifat dan keadaan geologi mulai dari sebelah
timur pulau-pulau Bouier dan Mariana di utara Irian (Papua), melewati Kepulauan
Solomon dan berakhir di Kepulauan Tonga dan Karnadek.
Jalur II merupakan daerah gunungapi yang tak
sempurna mengikuti jalur pegunungan lipatan muda. Mulai laut tengah hingga ke
Asia Kecil dan Kepulauan Indonesia. Jalur ini di bagian timur Asia dipotong
oleh deretan pegunungan tinggi Asia. Gunungapi bawah laut pada jalur ini
ditemukan di beberapa tempat, antara lain di Laut Tengah, yaitu antara Sisilia
dan Tunisia, di daerah Kepulauan Lipari dekat pesisir Arakan dan di Indonesia.
Aktivitas
gunungapi merupakan sebab utama adanya sebaran panas bumi, terutama
hidrotermal. Batuan pemanas dari aktivitas vulkanisme akan berfungsi sebagai
sumber pemanasan air. Panas yang ditimbulkan oleh pergerakan sesar aktif
kadang-kadang berfungsi pula sebagai sumber panas. Seperti sumber-sumber mata
air panas di daerah sekitar gunungapi di sepanjang jalur sesar aktif Palu –
Koro, di Sulawesi.
II.3 Jenis- jenis
Bangunan Sipil.
Pada umumnya bangunan-bangunan yang dibuat adalah
besar dan berat. juga terdapat macam-macam bangunan. karena banyaknya macam
bangunan dalam teknik, maka dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Bangunan teknik sipil kering, yang meliputi anatar lain : rumah-rumah, gedung-gedung, pabrik, tugu-peringatan, geraja, mesjid, jalan raya,jembatan, bangunan "assainering" landasan kapal terbang dan sebagainya.
2. Bangunan teknik sipil basah, yang meliputi antara lain : bendungan-bendungan, bangunan irigasi, saluran air,embung, waduk, dermaga pelabuhan, menara air, turap-turap, dan sebagainya.
1. Bangunan teknik sipil kering, yang meliputi anatar lain : rumah-rumah, gedung-gedung, pabrik, tugu-peringatan, geraja, mesjid, jalan raya,jembatan, bangunan "assainering" landasan kapal terbang dan sebagainya.
2. Bangunan teknik sipil basah, yang meliputi antara lain : bendungan-bendungan, bangunan irigasi, saluran air,embung, waduk, dermaga pelabuhan, menara air, turap-turap, dan sebagainya.
II.4 Gaya Yang Terjadi Pada Bangunan Sipil Ketika Gempa Bumi terjadi
1.Likuifaksi
(liquefaction)
Likuifaksi (liquefaction) adalah suatu proses atau kejadian
berubahnya sifat tanah dari keadaan padat menjadi keadaan cair, yang disebabkan
oleh beban siklik pada waktu terjadi gempa sehingga tekanan air pori meningkat
mendekati atau melampaui tegangan vertikal. Peristiwa likuifaksi juga
mengakibatkan amblasnya bangunan, miring, dan melongsor.
2.getaran tanah akibat gempabumi adalah:
1.
Goncangan tunggal yang terjadi pada tanah keras dan arah seragam.
- Getaran sedang dengan lama 20 detik sampai 30 detik dan arah tidak teratur.
- Getaran lambat dengan lama sampai 5 menit dan arah agak seragam.
Pengaruh
gempabumi pada gedung tergantung dari kecepatan gerak bumi. Gedung umumnya
dikonstruksikan untuk gaya vertikal saja, sedangkan gaya horisontal atau gaya
lateral termasuk gempabumi sangat membahayakan untuk gedung.
II.5 Desain Bangunan Tahan Gempa.
Bangunan tahan gempa
yang dimaksud adalah bangunan rumah yang apabila :
digoyang gempa ringan, tidak mengalami kerusakan apa-apa,
digoyang gempa sedang, hanya mengalami kerusakan pada elemen non struktural saja,
digoyang gempa besar, boleh mengalami kerusakan pada elemen non struktural maupun struktural, tetapi bangunan harus tetap berdiri dan tidak boleh runtuh.
digoyang gempa sedang, hanya mengalami kerusakan pada elemen non struktural saja,
digoyang gempa besar, boleh mengalami kerusakan pada elemen non struktural maupun struktural, tetapi bangunan harus tetap berdiri dan tidak boleh runtuh.
A.Persyaratan Membangun Bangunan Tahan
Gempa.
1. Dalam
membangun rumah harus terletak diatas struktur tanah yang stabil
Mengingat
tanah adalah sebagai penerus getaran saat terjadinya gempa. Sebisa mungkin Anda
harus membangun rumah diatas struktur tanah yang stabil. Struktur tanah yang
stabil yaitu tanah yang bertekstur keras, padat, dan merata kekerasannya.
2.
Rancanglah rumah dengan denah bangunan yang sederhana
·
Sebaiknya rancanglah rumah dengan denah yang sederhana,
misalnya jika Anda terpaksa membangun rumah dengan bentuk denah yang tidak
simetris seperti berbentuk denah huruf U, T, L, dll maka Anda perlu melakukan
pemisahan struktur tersebut seperti contoh gambar berikut :
Contoh
Struktur Rumah Tahan Gempa
·
Selain itu penempatan dinding-dinding penyekat dan lubang
pintu juga harus diperhatikan. Sebisa mungkin tempatkanlah dinding penyekat dan
lubang pintu pada posisi yang simetris, lihat gambar berikut :
Contoh
Dinding Rumah Tahan Gempa
Pada
pembuatan bidang-bidang dinding sebaiknya membentuk kotak-kotak tertutup supaya
dinding satu dengan yang lainnya dapat berkaitan dengan baik,perhatikan contoh gambar
berikut:
Untuk
pembuatan atap rumah sebisa mungkin Anda membuat atap yang ringan :
Contoh
Atap Rumah Tahan Gempa
3. Pondasi
Seperti
yang kita bahas diatas tadi rumah harus berdiri pada tanah yang stabil, begitu
pula dengan pembuatan pondasi juga harus di letakkan pada tanah ang stabil atau
keras. Bilamana kondisi tanahnya kuang bagus maka Anda harus mempebaiki kondisi
tanah tersebut supaya pondasi tidak mudah amblas. Kedalaman pondasi juga harus
dipehatikan, paling baik adalah pondasi yang terletak pada kedalaman 45 cm dari
permukaan tanah yang aslinya.
Contoh
Pondasi Rumah Tahan Gempa
Sebaiknya
pondasi rumah di buat menerus sekeliling pada rumah yang akan dibuat. Pondasi
dinding kamar juga harus dibuat menerus tersambung dengan pondasi dinding
lainnya. Kemudian pada pondasi-pondasi tersebut perlu diikat satu sama lain
supaya tidak patah dengan memakai balok pengikat yang disebut sloof pada
sepanjang pondasi tersebut. Pastikan selalu pondasi, sloof dan kolom akan
saling terikat satu dengan yang lainnya.
Contoh Sloof Rumah Tahan Gempa
Contoh
Desain Pondasi Rumah Tahan Gempa
4. Pada
setiap luasan dinding 12 m2 , harus dipasang kolom, bisa menggunakan bahan
kayu, beton bertulang, baja, plester ataupun bambu.
Contoh
Kolom Rumah Tahan Gempa
5. Rumah harus dipasang balok pada
sekeliling bangunan yang diikat kaku dengan kolom
sehingga kerangka bangunan dapat terikat dengan kokoh dan
kaku.
6. Pada
bagian atap rumahnya Anda bisa menggunakan kayu yang kering atau baja ringan sebagai
konstruksi kuda-kudanya. Pemilihan atap juga sebisa mungkin pilihlah bahan atap
yang ringan. pada pemasangannya ikatlah atap dengan konstruksi kuda-kuda supaya
atap tidak melorot pada waktu diguncang gempa.
7.
Pilihlah bahan dinding dengan bahan ringan seperti papan, papan berserat, papan
lapis, bilik dan ikat dengan kencang dinding tersebut denyan kolom. Selanjutnya
bila menggunakan dinding bata/batako, ada baiknya jika Anda memilih bata
pilihlah bata yang tidak mudah patah. Ciri-ciri bata yang bagus ialah bata yang
jika diadukan berbunyi nyaring. Pada setiap jarak vertikal 30 cm, pemasangan
bata diberi angker yang dijangkarkan ke kolom. Ukuran panjang angker kurang
lebih 50 cm dan berdiameter 6mm
8. Untuk
membuat rumah dengan kokoh perhatikanlah bahan spesi/adukan, beda adukan semen
juga berbeda hasil kekuatan bangunannya karena setiap jenis tras, pasir dan
semen mempunyai sifat yang berbeda. Untuk itu supaya bangunannya tahan gempa
pilih jenis tras, pasir dan semen yang bagus dan sebaiknya perbandingan
campuran mengikuti standar yang ada.
9.
Bangunan tahan gempa memiliki komponen-komponen yang terikat antara satu dengan
yang lainnya, baik antara komponen struktural maupun non struktural.
10. Ketika
membangun rumah di wilayah yang memiliki tingkat resiko gempa yang tinggi, yang
dipikirkan bukan hanya keindahan rumahnya saja tetapi juga harus memikirkan
bagaimana caranya supaya rumah tersebut bisa tahan gempa.
II.6 Contoh Bangunan Tahan Gempa.
1.RUMAH “TELETUBBIES” DI DESA SENGIR PRAMBANAN, SLEMAN
Kunci bangunan
tahan gempa ada pada konstruksi yang kokoh dan memakai bahan-bahan ringan.
Pondasi, kolom, dan kuda-kuda atap harus dibangun dengan konstruksi yang kuat.
Semua komponen rumah juga
harus menyatu dengan sempurna. Atap dan dinding sebaiknya memakai bahan-bahan
yang ringan. Saat diguncang gempa, momentum bahan-bahan yang ringan saat
berayun tidak begitu besar. Benda-benda berat berayun dengan kencang saat
diguncang gempa, berisiko tinggi untuk jatuh atau roboh.
Membangun rumah tahan gempa dimulai
dengan membuat pondasi yang kokoh. Pondasi batu kali menerus harus berada di
atas tanah yang stabil dan digali hingga mencapai tanah keras. Jika tanahnya
lembek, harus dikeraskan dan distabilkan terlebih dahulu. Setiap siku juga
harus tepat membentuk sudut 90 derajat. Pondasi harus menyatu dengan kolom dan
di atas pondasi harus ada sloof yang mengikat erat kolom-kolom
tersebut. Sloof juga harus diberi angker dengan pondasi pada
setiap jarak 0,5 meter agar keduanya terikat erat.
2.CONTOH PONDASI RUMAH TAHAN GEMPA DI JEPANG
Dinding rumah
sebaiknya dibuat dari batu bata yang ringan atau papan kayu. Dinding ini harus
disatukan dengan kolom menggunakan angker. Untuk menahan gerakan horizontal
saat gempa, diperlukan pengikat silang agar dinding lebih kaku dan kokoh.
Bukaan yang lebar seperti pada pintu dan jendela harus diberi balok lintel yang
biasanya dipasang pada kusen atas. Tanpa ada ini, jendela bisa terlempar dari
tembok saat diguncang gempa yang kuat.
Kolom diperlukan untuk setiap luasan 12
m2 pada dinding, fungsinya seperti tiang rumah. Semua kolom harus tertanam
kuat ke dalam pondasi dan ada balok keliling yang mengikat semua kolom. Jika
kolom ada di bawah kuda-kuda, kaki miring kuda-kuda atap harus menyatu dengan
kolom di bawahnya untuk memperkokoh atap.
3.CONTOH RANGKA RUMAH TAHAN GEMPA DI
JEPANG
Atap yang ringan lebih tahan pada
guncangan gempa, oleh karena itu atap seng atau sirap lebih baik daripada
genting. Genting memang mampu menahan sengatan panas matahari, tetapi genting
keramik ini lebih berat daripada jenis atap yang lain. Kayu memang cukup ringan
untuk kerangka atap, tetapi kuda-kuda dan kerangka atap yang terbuat dari
aluminium selain ringan juga bebas dari serangan rayap. Kuda-kuda juga harus
menyatu erat dengan kuda-kuda lain menggunakan batang lintel.
Bangunan tahan gempa harus
mengikuti standar dalam membangun, mulai dari mengaduk adonan semen, mendirikan
kolom, dan lain-lain. Semua harus sesuai standar. Semua komponen harus terikat
erat satu dengan yang lain, baik komponen struktural maupun komponen
non-struktural. Saat membangun atau membeli rumah, perlu dipertimbangkan
ketahanan bangunan terhadap gempa. Pastikan pengembang yang
membangun rumah kita mengikuti standar-standar yang ada, mengingat hampir
seluruh wilayah Indonesia rentan dengan risiko gempa. Jika akan membeli rumah
yang sudah jadi, periksa dahulu apakah rumah dibangun sesuai dengan kondisi
Indonesia yang rawan gempa.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
III.1
Kesimpulan
Pada
dasarnya bangunan tahan gempa itu tidak ada,tetapi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
yang sangat pesat pada era ini,manusia mulai memikirkan bagaimana membuat
bangunan yang tahan terhadap gaya yang di timbulkan oleh gempa bumi. Indikator
bahwa bangunan tersebut dikatakan tahan gempa adalah apabila terjadi gempa
kecil bangunan tidak mengalami kerusakan, digoncang gempa sedang mengalami
kerusakan yang sedikit dan apabila digoncang gempa besar hanya mengalami
kerusakan sedang. Untuk mencapai semua itu maka saat perencanaan dan peaksanaan
pembangunan,banguan harus didesain tidak hanya dapat menahan gaya vertical,
tetapi bangunan juga harus didesain
dapat menahan gaya horizontal karena gaya getaran yang ditimbulkan oleh gempa
merupakan gaya horizontal yang arah gayanya tidak beraturan. Dalam membangunan
sebuah bangunan tahan gempa harus diperhitungkan pula bahan-bahan yang dipakai
untuk membuat bangunan yang tentunya murah, efisien ,dan mutu keamanan bahan
terjamin.
III.2
Saran
1. Sumber
informasi yang terbatas sehingga sedikit menghambat dalam mengumpulkan data
materi makalah.
2. Tidak
ada acuan pasti tentang bangunan tahan gempa.
3. Karena
gempa bumi merupakan bencana alam yang tidak dapat dipastikan kapan terjadi dan
kapan terjadi, diperlukan pegembangan IPTEK yang lebih tinggi untuk bisa
memprediksi kapan dan dimana gempa bumi terjadi.
DAFTAR
PUSTAKA
chychuy.site90.net/1_8_Persebaran-GB-di-Indonesia.html
Mas judulnya kan ngebahas tentang gempa, kok di kata pengantar jadi ngebahas limbah??
BalasHapusIya yah.. kayaknya kata pengantarnya copy paste.. hrhr
BalasHapusMaking money from online gambling: How to win at it
BalasHapusMaking money from online gambling is an endeavor You can make money from หารายได้เสริม the sports betting market, like betting on football 3 answers · Top answer: Money from gambling is an endeavor in many ways. For more understanding, you must